Jakarta_tintarakyat.com–Penikatan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Anggota DPR RI komisi IV Dwita Ria Gunadi, dalam rapat bersama Kementerian Pertanian (Kementan) mencecar beberapa pertanyaan mulai dari asal usul virus, sangkut paut ternak sapi legal, upaya solusi serta peryataan pemerintah di tahun 2016, pasalnya sudah menyatakan Indonesia bebas dari PMK namun di tahun 2022 justru ada PMK di Indonesia.
“Masalah vaksin pemerintah apakah sudah menginfor, Dari negara mana vaksin, Masalah daging sapi yang terkena PMK apakah bisa dikonsumsi atau tidak,” kata Dwita Ria Gunardi dalam rapat di Senayan Jakarta pusat, Senin 23/5/2022.
Usai rapat politisi Gerindra dapil Lampung II
menyebut bahwa kesimpulan Indonesia harus bisa menciptakan vaksin untuk pengendalian PMK tersebut.
“Dari Laboratorium sudah ditemukan Serotipe, Itulah yang akan dikembakan menjadi vaksin namun itu akan bisa diselesaikan sekitar bulan agustus 2022. Untuk mempercepat darurat ini Indonesia akan impor vaksin diminggu ke dua bulan Juni 2022,” ujarnya
Lebih lanjut dirinya mengharapkan kepada masyarakat khusunya Lampung tetap tenang. Ia juga menyampaikan ada alternatif mengurangi PMK itu yakni dengan obat tradisional.
“Kami mengharapkan kepada peternak tidak usah panik dalam menghadapi PMK ini, mudah-mudahan PMK bisa diatasi dengan obat-obatan atau jamu-jamuan untuk mencegah meler-meler yang ada diternak itu,” jelasnya
Kendati demikian Dwita menyampaikan hal itu tidak cukup demikian tidak boleh menganggap bahwa Mortalitas ini yang menjadi acuan.
“Tapi kedepanya jangan sampai kita dicap sebagai penyumbang PMK, tapi bagaimana kita betul bisa menyelesaikan semua persoalan,” tuturnya
Dirinya mengusulkan agar para peternak bisa mendapatkan bantuan ternak sapi yang terjangkit PMK itu. Ia menghimbau para petani yang mendapat hewanya sudah terdapat ciri-ciri penyakit segera dimusnagkan agar virus PMK tidak bisa menyebar kemana-mana.
“Kami mengharapkan kepada pemerintah pusat bagaimana memberikan kompensasi kepada para pemilik ternak. Kemudian agar hewan-hewan yang sudah terjangkit virus PMK hewan tersebut bisa segera dimusnahkan agar tidak terjadi dampak yang lebih luas,” pungkasnya (ror)